Sejarah ISO/IEC 17025: Standar Internasional untuk Kompetensi Laboratorium

Pendahuluan: Mengapa ISO 17025 Penting bagi Laboratorium?

Dalam dunia kalibrasi dan pengujian, keakuratan hasil adalah segalanya. Untuk memastikan keandalan data, laboratorium di seluruh dunia harus mengikuti standar yang diakui secara internasional — salah satunya adalah ISO/IEC 17025. Standar ini menetapkan persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi, memastikan bahwa setiap hasil memiliki dasar teknis dan mutu yang kuat.

Artikel ini akan membahas secara lengkap sejarah ISO/IEC 17025, bagaimana perkembangannya dari waktu ke waktu, serta perannya dalam meningkatkan kepercayaan terhadap hasil laboratorium.

Sejarah ISO/IEC 17025

1. Awal Mula Standar ISO/IEC 17025

Sebelum adanya ISO/IEC 17025, banyak laboratorium di berbagai negara menggunakan standar nasional masing-masing untuk menilai kompetensi mereka. Namun, perbedaan sistem dan metode menyebabkan hasil pengujian sering kali tidak konsisten secara global.

Melihat kebutuhan akan keseragaman ini, ISO (International Organization for Standardization) dan IEC (International Electrotechnical Commission) bekerja sama untuk membuat standar internasional yang berlaku bagi semua laboratorium.

Akhirnya, pada tahun 1999, lahirlah versi pertama ISO/IEC 17025:1999 yang menggantikan ISO Guide 25. Standar ini langsung diadopsi oleh banyak lembaga akreditasi di seluruh dunia, termasuk Komite Akreditasi Nasional (KAN) di Indonesia.

2. Perkembangan dan Revisi ISO/IEC 17025

sejarah ISO/IEC 17025

a. ISO/IEC 17025:1999 — Versi Awal

Versi pertama ini fokus pada persyaratan teknis dan sistem mutu yang harus dimiliki oleh laboratorium. Tujuannya adalah menciptakan kesetaraan hasil pengujian antar laboratorium di berbagai negara.

b. ISO/IEC 17025:2005 — Penyesuaian dengan ISO 9001

Revisi tahun 2005 menyesuaikan struktur dan terminologi dengan ISO 9001:2000, menekankan pentingnya continuous improvement atau perbaikan berkelanjutan dalam sistem laboratorium.

c. ISO/IEC 17025:2017 — Era Digital dan Pendekatan Risiko

Revisi terbaru diterbitkan pada November 2017. Perubahan besar meliputi pendekatan berbasis risiko, sistem digitalisasi informasi, dan keselarasan dengan ISO 9001:2015. Versi ini masih menjadi acuan resmi bagi akreditasi laboratorium di seluruh dunia.

3. Penerapan ISO 17025 di Indonesia

Di Indonesia, penerapan ISO/IEC 17025 dikelola oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) di bawah koordinasi Badan Standardisasi Nasional (BSN). Laboratorium yang ingin mendapatkan akreditasi harus memenuhi seluruh persyaratan ISO/IEC 17025:2017.

Bagi perusahaan seperti PT Equal Mandiri Indonesia, standar ini menjadi pondasi utama dalam memberikan layanan kalibrasi dan pelatihan teknis yang terpercaya, sekaligus menjamin mutu hasil sesuai standar internasional.

4. Manfaat Sertifikasi ISO/IEC 17025 bagi Laboratorium

  • Kepercayaan pelanggan meningkat – hasil pengujian diakui secara global.
  • Efisiensi proses laboratorium – sistem kerja lebih tertata dan terdokumentasi.
  • Kualitas hasil terjamin – sesuai standar internasional.
  • Akses pasar internasional lebih mudah – terutama untuk industri ekspor.
  • Kepatuhan terhadap regulasi – memenuhi persyaratan nasional dan global.

5. Kesimpulan: ISO/IEC 17025 sebagai Pilar Kualitas Global

Sejak diperkenalkan lebih dari dua dekade lalu, ISO/IEC 17025 telah menjadi tolok ukur kompetensi laboratorium di seluruh dunia. Melalui penerapannya, laboratorium dapat menjamin bahwa setiap hasil pengujian memiliki akurasi, keandalan, dan transparansi tinggi.

Bagi industri, mengikuti standar ini bukan sekadar kewajiban — tetapi investasi dalam kualitas dan kepercayaan pelanggan.

Tags: #ISO17025 #Kalibrasi #StandarLaboratorium #Akreditasi #ManajemenMutu

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top